Steve Jobs merupakan seorang visioner, kreatif dan jenius. Meskipun terkadang dinilai sebagai seorang pemimpin yang mudah berubah pikiran dan temperamental, pria yang meninggal akibat kanker pankreas ini mempunyai sikap yang patut kita contoh.
Dalam pidatonya pada acara wisuda sarjana Stanford University, California, Juni 2005, Jobs menceritakan beberapa kisah yang menggugah kita sebagai manusia. Salah satunya adalah sikap pantang menyerah.
Seperti diketahui, Jobs mendirikan Apple pada 1976 bersama teman baiknya Steve Wozniak di garasi mobil orang tuanya. Mereka berhasil mengembangkan, menciptakan dan memasarkan sebuah komputer pribadi komersial pertama yang menggunakan layar grafis warna, yakni Apple II.
Memasuki tahun kesepuluh setelah sukses memasarkan Apple II, terjadi perbedaan visi antara Jobs dengan jajaran direksi Apple, akhirnya memaksa dirinya untuk mengundurkan dari perusahaan yang dibangunnya tersebut.
Namun hal tersebut tidak membuat dirinya lantas meninggalkan bidang pekerjaan yang ia cintai itu. Justru Jobs mengklaim bahwa setelah dipecat dari Apple merupakan kejadian terbaik yang terjadi pada dirinya.
"Beratnya menanggung kesuksesan telah diganti oleh ringannya menjadi seorang pemula lagi. Hal ini pula yang membuat saya memasuki masa paling kreatif dalam hidup,” papar Jobs.
Jobs akhirnya mendirikan NeXT Computer sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang mengkhususkan diri di pasar pendidikan dan bisnis pada tahun 1985. Sikap pantang menyerah inilah yang justru membawa Jobs kembali menjadi pengurus Apple. Karena sepuluh tahun setelah mengundurkan diri, Apple mengakuisisi NeXT dan menjadikannya CEO sementara Apple pada tahun 1997.
Jobs mengatakan, meski terkadang hidup mengecewakan, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Teruslah melakukan apa yang Anda cintai. Karena dengan begitu Anda sudah melakukan sebuah pekerjaan luar biasa. Dan jika Anda belum menemukan hal yang dicintai, maka jangan pernah menyerah dan teruslah mencari.
Selain itu jobs mengungkapkan, hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Jika Anda menganggap hari ini seolah-olah hari terakhir Anda maka hal tersebut akan membantu Anda dalam membuat keputusan besar dalam hidup. Karena dengan begitu Anda akan memberikan yang terbaik setiap harinya.
SUMBER
0 comments:
Post a Comment